Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SMP/MTs Kelas IX
Itulah pembahasan tentang jalan cepat, mulai dari pengertian, sejarah, teknik dasar, peraturan, hingga manfaatnya. Bagi Grameds yang ingin mendapatkan buku tentang jalan cepat bisa dapatkan di gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Untuk Diingat : Jalan cepat (berasal dari bahasa Inggris: Racewalking) merupakan cabang olahraga atletik berjalan gerak maju dengan melangkah tanpa adanya hubungan terputus dengan tanah/kaki selalu kontak dengan tanah/kaki tidak ada saat melayang. Setiap kali melangkah kaki depan harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah. Kaki yang digerakkan maju ke depan harus diluruskan sejak saat persentuhan pertama dengan tanah hingga badan mencapai posisi vertikal.[1] Selain itu, pada saat kaki berada di tanah maka kaki tersebut harus lurus atau lutut tidak boleh bengkok dan kaki tumpuan ini dalam keadaan posisi tegak lurus diikuti dengan gerakan pinggul dan tangan mengayuh dengan siku ditekuk serta posisi punggung dan kepala harus tegak menghadap ke depan.[2] Jarak jalan cepat yang diperlombakan bagi putra, di lintasan sejauh 20 km, 30 km, 50 km dan di jalan raya sejauh 20 km dan 50 km. Bagi putri, di lintasan sejauh 10 km dan 20 km sedangkan di jalan raya sejauh 20 km.[1]
Jalan cepat muncul dari kebudayaan Inggris yaitu berjalan kaki jarak jauh yang disebut dengan pedestrianisme. Pada mulanya olahraga ini digunakan sebagai media taruhan uang tunai yang dilakukan oleh masyarakat Inggris, seiring berjalannya waktu olahraga ini menjadi populer di Inggris abad ke-18. Pada masa itu, perlombaan jalan beroperasi di bawah organisasi yang tidak diatur dan secara bertahap tidak disukai, akhirnya digantikan oleh perlombaan berjalan modern. Pada abad ke-19, jalan cepat atau race walking menjadi olahraga yang cukup populer diseluruh dunia. Perlombaan jalan pertama kali diperkenalkan di Olimpiade London pada 1908. Lomba jalan cepat menjadi salah satu pertandingan olimpiade untuk pria dan butuh waktu 84 tahun lagi bagi wanita untuk dapat berpartisipasi dalam perlombaan olimpiade ini. Beberapa pejalan kaki dalam sejarah adalah Ken Matthews yang memenangkan perlombaan sepanjang 20 km di Olimpiade 1960. Selain itu ada Don Thompson yang memenangkan perlombaan Olimpiade 1964 yang berjalan sejauh 50 km.[1]
Jalan cepat sampai ke Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 dan menjadi olahraga tontonan bagi masyarakat pada masa itu. Olahraga ini kemudian berkembang menjadi ajang taruhan masyarakat. Perlombaan di sana juga dimeriahkan oleh band dan para pedagang yang menjual acar telur dan kastanye panggang.[3]
Adapun cara melakukan jalan cepat dalam perlombaan menggunakan start berdiri yang teknik melakukan start berdiri di belakang garis start, dengan aba-aba "bersedia" posisi badan condong ke depan bertumpu pada kaki bagian depan, pandangan lurus ke depan, pada saat mendengar aba-aba "ya" atau bunyi pistol segera langkahkan kaki belakang ke depan disertai ayunan pergelangan tangan, selanjutnya jalan lurus ke depan secepat-cepatnya. Langkah jalan cepat terbentuk dari fase topang tunggal yang dirinci menjadi fase topang depan dan topang belakang dan satu fase topang ganda. Adapun maksud dari fase topang tunggal adalah gerakan percepatan dalam menempatan tungkai kaki yang bebas. Sedangkan fase topang ganda membutuhkan ketahanan kontak dengan tanah setiap saat.[4]
Ada dua jarak lomba lari yang diperebutkan di Olimpiade Musim Panas: lomba lari 20 kilometer (pria dan wanita) dan lomba lari 50 kilometer (khusus pria). Keduanya diadakan sebagai acara jalan. Kejuaraan Atletik Dunia dua tahunan juga menampilkan tiga acara ini, selain jalan kaki 50 km untuk wanita. Kejuaraan Tim Jalan Cepat Dunia IAAF, pertama kali diadakan pada tahun 1961, adalah kompetisi global yang berdiri sendiri untuk disiplin ini dan memiliki lomba lari 10 kilometer untuk atlet junior, di samping acara standar Olimpiade. Kejuaraan Dunia Dalam Ruangan IAAF menampilkan variasi lomba lari 5000 m dan 3000 m, tetapi ini dihentikan setelah 1993. Kejuaraan dan permainan atletik tingkat atas biasanya menampilkan acara balapan jalan kaki 20 km.[5]
Jalan cepat atau biasa disebut race walking ini merupakan salah satu cabang olahraga atletik. Meskipun hampir sama dengan cabang olahraga lari, tetapi kedua olahraga ini memiliki banyak perbedaan.
Perbedaan antara jalan cepat dengan lari yang paling kentara yakni terletak pada gerakan kakinya. Pada race walking, salah satu kaki akan tampak selalu menyentuh atau berada di atas tanah. Sementara itu, pada lari, dalam beberapa momen kedua kaki akan tampak melayang di atas tanah.
Selain itu, pada saat melakukan race walking, tubuh dari orang tersebut tidak boleh terasa kaku, terlebih pada bagian pinggul. Pinggul diketahui menjadi bagian penentu yang paling utama dalam gerakan jalan cepat. Gerakan pinggul yang nyaman dan rileks dapat menjadi gerakan olahraga jalan cepat menjadi sempurna.
Meskipun olahraga race walking tampak mudah layaknya aktivitas manusia pada umumnya, tetapi jalan cepat memiliki teknik khusus dan aturan yang harus dipahami. Maka dari itu, bagi Grameds yang ingin belajar tentang jalan cepat, yuk simak ulasan berikut ini!
Hal yang perlu dihindari
Jalan cepat adalah olahraga kardio yang dilakukan dengan berjalan dengan kecepatan setinggi mungkin, tanpa membuat tubuh berlari. Hal ini membutuhkan teknik yang tepat.
Pastikan Anda selalu latihan pemanasan sebelum memulai olahraga dan melakukan pendinginan setelah jalan cepat berakhir.
[embed-health-tool-bmr]
Berjalan adalah gerak melangkah terus-menerus dan kaki selalu kontak dengan tanah tanpa terputus. Tapi, tahukah detikers kalau berjalan bisa menjadi salah satu cabang olahraga dalam perlombaan?
Jalan cepat atau biasa juga disebut dengan race walking adalah aktivitas yang mudah dilakukan dan tidak membutuhkan biaya yang mahal. Aktivitas ini merupakan salah satu nomor olahraga dari cabang atletik.
Olahraga ini mengandalkan kelenturan tubuh pemainnya, lho. Gerakan jalan cepat berbeda dengan berlari. Jalan cepat mengharuskan kaki untuk selalu kontak dengan tanah atau kedua kaki tidak pernah melayang di udara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, jalan cepat merupakan bagian atau nomor (dalam cabang olahraga atletik). Perlombaan jalan cepat terdiri dari 5 km, 10 km, 20 km, hingga 50 km dan sebagian telapak kakinya harus menyentuh tanah.
Dilansir dari laman Usatf.org jalan cepat adalah suatu perlombaan yang dipertandingkan di semua tingkatan cabang olahraga atletik, mulai dari atletik remaja hingga dan termasuk Olimpiade.
Jalan cepat memadukan daya tahan pelari jarak jauh dengan perhatian terhadap teknik pelari gawang atau tolak peluru. perpaduan dari gerakan-gerakan atletik membuat olahraga ini masuk dalam tanggung jawab organisasi atletik di level dunia yaitu International Amateur Athletic Federation (IAAF).
Dalam Pekan Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (POPSI), jalan cepat masuk dalam perlombaan atletik dengan kategori putri sepanjang 5 km dan 10 km untuk kategori putra.
Dikutip dari buku "Dasar-Dasar Atletik" karya Yahya Eko Nopiyanto dan Septian Raibowo, olahraga ini muncul dari kebudayaan Inggris yaitu berjalan kaki dalam jarak jauh yang dikenal dengan pedestrianism. Pada mulanya, aktivitas ini digunakan sebagai media taruhan uang tunai yang dilakukan oleh masyarakat Inggris.
Namun, seiring berjalannya waktu aktivitas ini populer menjadi suatu olahraga di Inggris abad ke-18. Pada abad ke-19 karena kepopulerannya, olahraga ini mulai diperkenalkan di Olimpiade London, tepatnya di tahun 1908.
Lomba jalan cepat menjadi pertandingan olahraga yang harus dilakukan oleh laki-laki, dan baru 84 tahun kemudian, perlombaan ini masuk dalam kategori perempuan untuk ikut serta berpartisipasi dalam olimpiade.
Fase Tumpuan Dua Kaki
Fase yang pertama adalah gerakan tumpuan dua kaki. Fase ini dapat dilakukan dengan sangat singkat. Ketika kedua kaki bersentuhan dengan tanah, pada saat itu juga berakhir dorongan sekaligus diikuti oleh gerakan tarikan. Tarikan yang dilakukan dengan lebih lama dapat menjadikan gerakan berlawanan pada bahu dan pinggul.
Selanjutnya, fase gerakan tarikan yang kedua bisa mulai dilakukan setelah gerakan sebelumnya selesai. Gerakan tarikan ini dilakukan dengan kaki depan melalui kerja tumit dan koordinasi semua bagian badan. Gerakan ini bisa selesai pada saat posisi badan berada di atas kaki penopang.
Fase gerakan relaksasi ini terletak antara selesainya fase tarikan dan awal dari fase dorongan kaki. Posisi pinggang harus berada pada bidang yang sama dengan bahu atau lengan vertikal dan paralel di samping badan.
Fase keempat atau fase dorongan dapat dilakukan ketika fase sebelumnya sudah selesai. Pada saat titik pusat gravitasi badan difokuskan pada kaki tumpu, maka kaki yang baru saja menyelesaikan tarikan bisa memulai gerakan dorongan. Selanjutnya, kaki yang lain dapat bergerak maju dan diluruskan.
Setelah itu, pada saat melangkah ke depan dengan jangkauan gerak yang lebar, pinggang akan berada pada sisi yang sama dan maju searah, sehingga menjadi suatu leksibilitas yang besar. Hal ini semakin memberikan dorongan ke tubuh dan kaki dengan tujuan untuk mempercepat langkah pada jalan cepat.
Berikutnya, lengan dapat berfungsi sebagai penyeimbang secara diametris atau wajar dan berlawanan dengan kaki.
Badan bagian tengah
Badan yang terlalu tegap dan condong ke belakang menyebabkan otot yang menopang tulang belakang menjadi tegang. Dalam kasus parah, hal ini bisa memicu cedera olahraga.
Postur bahu yang miring ke samping hanya membuat pinggul salah bergerak. Sementara itu, bahu terangkat hanya membuat gerakan lengan menjadi berlebihan.
Bila postur pinggul belum mantap, kepala akan naik turun saat melakukan jalan cepat.
Juri akan memantau dengan saksama apakah salah satu kaki akan menyentuh tanah sebelum sisi kaki lainnya terangkat.
Anda akan didiskualifikasi bila 2 juri (ketua dan juri lain) atau 3 juri berbeda melihat teknik tidak dilakukan dengan tepat.
Teknik Langkah Kaki
Setelah memahami teknik posisi badan yang baik dan benar pada saat melakukan gerakan jalan cepat, teknik selanjutnya yang perlu dipahami adalah teknik langkah kaki. Teknik langkah kaki yang benar untuk jalan cepat yakni menitikberatkan pada massa atau berat tubuh di bagian paha.
Hal dikarenakan bagian paha memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan olahraga jalan cepat. Sesuai dengan yang sudah dijelaskan sebelumnya, peserta jalan cepat wajib tetap berada di atas tanah pada salah satu bagian kakinya.
Maka dari itu, teknik langkah kaki ini menjadi teknik yang cukup berpengaruh karena dapat dilakukan dengan cara menjaga ayunan kaki sekaligus menekuk lutut sesuai langkah yang diambil. Tidak hanya itu, bagian tumit kaki harus menyentuh tanah terlebih dahulu untuk menjaga kepastian posisi kaki.
Fase-Fase Aktivitas Teknik Jalan Cepat
Selain fase gerak spesifik jalan cepat, ada juga empat fase aktivitas teknik jalan cepat yang perlu diketahui, antara lain sebagai berikut:
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SMP/MTs Kelas IX
Itulah pembahasan tentang jalan cepat, mulai dari pengertian, sejarah, teknik dasar, peraturan, hingga manfaatnya. Bagi Grameds yang ingin mendapatkan buku tentang jalan cepat bisa dapatkan di gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Ingin mendapatkan manfaat olahraga, tapi tidak ingin repot menggunakan alat khusus atau nge-gym yang mahal? Jalan cepat bisa jadi pilihan Anda.
Jalan cepat alias race walking adalah berjalan kaki secepat mungkin sembari menyentuhkan salah satu telapak kaki sedekat mungkin ke permukaan.
Teknik race walking juga memperhatikan posisi betis depan yang lurus saat telapak kontak dengan permukaan tanah atau jalanan.
Jarak tempuh jalan cepat adalah 3 km dan 5 km untuk turnamen di dalam ruangan. Bila lomba dilakukan pada luar ruangan, jarak tempuhnya sebesar 5 km, 20 km, dan 50 km.
Jarak tempuh meningkat menjadi 10 km, 20 km, dan 50 km bila diadakan di jalanan berlapis logam.
Di dalam perlombaan, jenis olahraga kardio ini cepat harus dilakukan sesuai teknik dasar jalan cepat yang ditetapkan. Bila tidak, Anda segera didiskualifikasi.
Seperti halnya berjalan pada umumnya, jenis latihan ini memiliki beberapa manfaat, seperti dikutip dari situs Mayo Clinic.
Semua manfaat olahraga ini mungkin akan lebih banyak didapatkan dengan jalan cepat daripada jalan biasa.
Mengingat latihan berjalan cepat ini dapat membakar kalori lebih banyak daripada jalan biasa, manfaat jalan cepat dalam menurunkan berat badan jadi lebih besar.
Untuk menambah kecepatan berjalan, kuncinya adalah memosisikan tubuh, langkah, dan gerakan tangan dan kaki yang sinkron.
Selama Anda berjalan, hitung irama kaki Anda supaya lebih menyenangkan.
Dengan mengandalkan ponsel pintar atau jam tangan pintar, Anda bisa mengetahui jumlah langkah kaki yang Anda raih ketika melakukan race walking.
Fase Topang Tunggal
Fase topang tunggal bisa dipahami sebagai sebuah fase persiapan untuk melakukan percepatan dan penempatan kaki dari tungkai yang bebas. Dalam melakukan fase ini, peserta dapat menggunakan dua cara, yaitu:
Gerak spesifik topang depan dapat dilakukan dengan memosisikan kaki depan aktif dengan gerak penyiapan ke belakang. Peserta dapat melakukan fase penambahan sesingkat mungkin dengan lutut tungkai depan diluruskan. Selanjutnya, tungkai diayunkan melewati tungkai topang depan dengan lutut, dan tungkai bawah diusahakan untuk tetap rendah.
Gerak spesifik topang belakang bisa dilakukan dengan posisi tungkai topang tetap lurus. Tungkai topang tetap diluruskan selama mungkin. Selanjutnya, kaki dari tungkai topang bisa diarahkan ke depan dan digulirkan sepanjang sisi luar telapak kaki hingga ujung jari kaki. Berikutnya, tungkai bebas dapat melintasi tungkai topang dengan lutut sembari tungkai bawah dipertahankan agar tetap rendah serta kaki depan bisa diletakkan.
Selain fase topang tunggal, fase topang ganda dapat dilakukan dengan cara menahan kontak dengan tubuh setiap saat. Dalam fase topang ganda, berikut ini adalah prinsip dasar yang perlu dilakukan, yaitu:
Teknik Akhiran (Finish)
Setelah berhasil melakukan teknik awalan, posisi badan, dan langkah kaki dengan tepat, maka teknik selanjutnya dari jalan cepat adalah teknik akhiran atau finish. Sekilas teknik akhiran ini cukup mudah untuk dilakukan, hanya saja teknik ini seringkali tidak dilakukan oleh para peserta pemula.
Pada saat peserta olahraga jalan cepat menyentuh garis finis, peserta tidak diperbolehkan berhenti pada saat itu juga. Peserta diharuskan untuk tetap melakukan gerakan jalan cepat sampai sekitar lima meter dari garis finis. Setelah lebih dari lima meter, peserta dapat mulai menurunkan kecepatan hingga akhirnya berhenti dengan sempurna.
Memperkenalkan olahraga sangatlah baik karena bisa menjaga kesehatan tubuhnya. Lebih baik lagi, jika memperkenalkan olahraga melalui berbagai macam pengetahuan olahraga, sehingga wawasan tentang dunia olahraga menjadi lebih banyak. Buku Ensiklopedia Anak Cerdas Olahraga merupakan buku yang cocok bagi si anak dalam menggali awal mula olahraga itu ada.
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SMP/MTs Kelas IX
Itulah pembahasan tentang jalan cepat, mulai dari pengertian, sejarah, teknik dasar, peraturan, hingga manfaatnya. Bagi Grameds yang ingin mendapatkan buku tentang jalan cepat bisa dapatkan di gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.